Louis van Gaal dan Jose Mourinho adalah dua sosok yang amat mirip,
tetapi juga amat kontras. Dari soal kemiripan, Van Gaal dan Mourinho
sama-sama sosok yang punya ego besar dan terkadang arogan.
Ada satu ucapan terkenal yang pernah diucapkan Van Gaal di hadapan media: "Amigos de la prensa. Yo me voy. Felicidades." Ucapan tersebut bukanlah ucapan yang menyenangkan karena kalau diterjemahkan artinya adalah "Friends of the press. I am leaving. Congratulations." atau kalau diterjemahkan ke bahasa Indonesia menjadi "Kawan-kawan pers semua, saya pergi. Selamat."
Selamat
di akhir ucapan tersebut ditujukan untuk pers Spanyol dan jelas
merupakan sebuah bentuk sarkasme. Van Gaal memang punya sejarah yang
tidak menyenangkan dengan media Spanyol.
Bukan rahasia apabila
media Spanyol punya sifat yang agak-agak mirip dengan media Inggris:
keras, pedas, dan kalau mengritik tanpa tedeng aling-aling. Sementara,
Van Gaal adalah sosok yang keras. Dia tidak segan-segan balik
menertawakan pertanyaan media yang dianggapnya bodoh. Dia tidak sudi
harga dirinya jadi jatuh di hadapan media.
Ini membuat Van Gaal
seolah-olah punya realitanya sendiri. Ketika para wartawan menilai bahwa
tim yang diasuhnya bermain buruk --dan oleh karenanya meraih hasil yang
buruk juga--, Van Gaal bisa saja berpendapat lain. Dia bisa saja
menilai timnya sudah mengikuti instruksinya dengan benar dan oleh
karenanya hasil buruk yang diterima hanyalah kesialan saja. Jika ada
wartawan yang berani menanyakan mengapa timnya bermain dengan buruk,
jangan salah jika si wartawan akan disambut dengan senyum sinis.
Mourinho,
di sisi lain, memang jarang terlibat adu argumen dengan media. Tapi,
ucapan pedas Mourinho ke para lawannya sudah lama jadi bahan santapan
media. Dia tidak segan-segan mengomentari orang atau menyentil lawannya
di ruang konferensi pers, sampai-sampai Pep Guardiola --yang terpancing
salah satu psy war Mourinho-- menyebut ruang konferensi pers adalah areanya Mourinho dan dia tidak bisa menang di dalamnya.
Kesamaan
antara Van Gaal dan Mourinho makin terlihat pada waktu-waktu terakhir
mereka di Spanyol. Jika Van Gaal menggunakan ucapan bernada sarkastik di
atas sebelum meninggalkan Barcelona, Mourinho juga punya ucapan yang
cukup sinis sebelum meninggalkan Madrid.
"I am loved by the
fans and the media [in England] who treat me in a fair way. I know in
Spain it is different because many people hate me."
Van
Gaal pergi dari Barca bukan hanya karena punya hubungan buruk dengan
media, tetapi juga dengan sejumlah bintang di Barca. Demikian pula
Mourinho. Dia tidak hanya punya hubungan buruk dengan media, tetapi juga
disinyalir punya hubungan buruk dengan beberapa bintang Madrid.
Arogansi, Ego, Van Gaal, Mourinho
04.26 |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar